Tuesday 30 September 2014

Jubah alias Mantel tak terlihat ala Harry Potter akan segera terwujud

Jika seperti film atau novel Harry Potter, pasti tahu dong dengan mantel tembus pandang yang disebut Jubah Gaib? berkat Mantel ini, Harry Potter bisa masuk ke tempat-tempat berbahaya. Dan para peneliti kini berusaha keras untuk mewujudkan keberadaan mantel ajaib.

Adalah para peneliti dari University of Rochester yang sedang mengembangkan mantel ajaib. Para peneliti dari universitas yang berbasis di New York yang menggunakan lensa yang secara otomatis akan membuat obyek tak terlihat di depannya. Alih-alih going langsung tertuju pada pandangan obyek di belakangnya. Tapi ilusi bisa terganggu jika objek bergerak. Jadi, masih cukup banyak celah yang perlu ditutupi.



Mencari Google Artikel Baru adanya Lensa tersebut, Maka Pembuatan mantel Ajaib ala Harry Potter pun tinggal selangkah Lagi Dan tentunya Bukan HAL Yang regular tidak mungkin. Namun kesulitannya adalah bagaimana caranya untuk Bisa cara membuat Lensa menyelubungi seluruh mantel. Dan HAL ini sepenuhnya diselesaikan secara SAINS Bukan Artikel Baru Ilmu sihir seperti milik Harry Potter  Kalau di Anda Penasaran Artikel Baru kemampuan Lensa tersebut, Bisa dilihat Mortality Video di Bawah Ini

https://www.youtube.com/watch?v=vtKBzwKfP8E

Wednesday 24 September 2014

Camera Contour ROAM3, Kamera yang tahan dikedalaman air 10 Meter

Sebuah Kamera petualang barat terbaru bahasa Dari Contour tangguhan Hadir untuk menyaingi Produk serupa Milik Go Pro. Kamera tersebut adalah ROAM3 Yang merupakan suksesor Bahasa Dari ROAM2. Kamera Suami pun mengandalkan kemampuan Tahan Yang Tinggi Dan tak Butuh kasus Pelindung Atas Transaksi udara. 

Nuvifone, Kamera Suami Mampu digunakan Artikel Baru Tanpa casing di Kedalaman hingga 30 kesemek atau 10 meteran. Kamera Suami juga Mampu merekam video full HD 1080p 30fps Mortality kecepatan. 60fps di Anda juga Bisa menggunakannya untuk merekam video HD. Sebagai Atas Transaksi, Kamera Suami juga mempunyai Lensa rotasi 270 derajat.

Saturday 20 September 2014

Apple Luncurkan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus

Apple Luncurkan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus
Previous1 of 10Next

Tak terhitung beberapa bocoran yang muncul mengenai smartphone terbaru dari apple,IPHONE 6.Perangkat baru itu  telah diresmikan pasa acara peluncuran di CUPERTINO AS hari selasa..IPHONE 6 tidak hanya lebih besar namun juga lebih tipis dibandingakn dengan smartphone yang lain.Lebih kuat namun sangat hemat dayanya.Dengan permukaan yang sangat halus dan mulus memenuhi layar baru Retina HD.itu adalah wujud nyata Iphone yang akan terus mengembangkan generasi baru IPhone dengan ukuran apapun.

Manusia lebih Suka Diperintah Robot

Hasil Penelitian: Manusia lebih Suka Diperintah Robot Dibandingkan Boss Sendiri

Sebuah hasil penelitian yang mengejutkan baru saja diungkapkan oleh para peneliti dari MIT. Hasil temuan mereka menunjukkan kalau para pekerja manusia lebih suka mendapatkan perintah dari sebuah robot kalau dibandingkan dengan perintah dari atasannya sendiri.
Hasil penelitian ini mereka temukan bahwa jika terdapat dua orang manusia dengan satu buah robot dalam sebuah tim, maka pekerja manusia lebih suka robot ditunjuk sebagai pimpinan. Bahkan hasilnya, menurut penelitian ini, sebuah tim yang dipimpin oleh robot ternyata memberikan efisiensi yang lebih baik.

NAO-Next-Gen-Humanoid-Robot
Para peneliti mengungkapkan kalau sebuah robot full auto memberikan tingkat efisiensi yang lebih tinggi. Bahkan para pekerja manusia menganggap perintah yang diberikan robot lebih mudah dimengerti dan dapat meningkatkan efisiensi kerja tim. Meskipun dikatakan bekerja secara full auto, tetap saja tugas-tugas yang diinstruksikan berdasarkan dari algoritma yang ditentukan oleh manusia.
Fakta yang ditemukan oleh peneliti MIT ini pun cukup mengejutkan. Lalu, apakah Anda juga bakal melakukan hal serupa? Lebih suka diperintah oleh robot ketimbang oleh boss sendiri?

Saturday 13 September 2014

Samsung Hadirkan Jam Tangan Pintar

Samsung Hadirkan Jam Tangan Pintar Gear S Diesel Black Gold Edition

Persaingan di segmen jam tangan pintar kian sengit. Tak hanya permasalahan performa serta spesifikasi yang menjadi faktor utama. Namun juga dari penampilan sebuah smartwatch. Samsung pun menyadari hal tersebut dan kini merilis Samsung Gear S Diesel Black Gold Edition.

Jam tangan pintar terbaru ini mempunyai spesifikasi yang tak berbeda dengan Gear S biasa. Namun dari segi penampilan, jam tangan pintar ini mempunyai keunggulan. Yang paling menarik, Samsung menawarkan jam tangan pintar terbarunya ini dengan desain custom yang merupakan hasil kolaborasi Samsung dengan Diesel Black Gold.
gear s diesel black gold_1
Terdapat berbagai jenis model smartwatch Gear S Diesel Black Gold Edition yang bakal ditawarkan. Masing-masing model hadir dengan bentuk yang unik dan mempunyai perbedaan satu sama lain. Baik dari segi ukuran ataupun warna.
gear s diesel black gold_2

gear s diesel black gold_3
VP Eksekutif Global Marketing Samsung Younghee Lee mengatakan kalau perusahaannya berkomitmen untuk kerjasama dengan brand lain untuk bisa menghasilkan produk yang fashionable. Dengan begitu, produk dari Samsung pun bisa bersaing dengan produk serupa dari perusahaan lain. Terutama adalah Apple Watch.

Thursday 11 September 2014

Perhitungan IP Address

IP ADDRESS
 
IP Address merupakan alat yang digunakan agar paket data dapat mencapai tujuan. Di dalam Jaringan, pengiriman suatu paket data membutuhkan alamat sebagai identitas suatu data akan dikirimkan (Destination Address) dan berasal (Source Address). 
Agar unik setiap computer yang terkoneksi ke Internet diberi alamat yang berbeda. Alamat ini supaya seragam seluruh dunia maka pemberian alamat IP address diseluruh dunia diberikan oleh badan internasional Internet Assigned Number Authority (IANA), dimana IANA hanya memberikan IP address Network ID nya saja sedangkan host ID diatur oleh pemilik IP address tersebut. Contoh IP address untuk cisco.com adalah 202.93.35.9 untuk www.ilkom.unsri.ac.id dengan IP nya 202.39.35.9

Alamat yang unik terdiri dari 32 bit yang dibagi dalam 4 oktet (8 bit)
00000000  .  00000000  .  00000000 . 00000000
o 1                   o 2                   o 3       o 4

Ip address dibagi menjadi 2 bagian yaitu Network ID dan Host ID,
Network ID yang akan menentukan alamat dalam jaringan (network address), sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan yang sifatnya unik untuk membedakan antara satu mesin dengan mesin lainnya. Ibaratkan Network ID Nomor jalan dan alamat jalan sedangkan Host ID adalah nomor rumahnya
IP address dibagi menjadi kelas yaitu ;
1. Kelas A ( 1-126)
2. Kelas B ( 128 – 192)
3. Kelas C ( 192 – 223)
4. Kelas D (224 – 239)
5. Kelas E (240 – 255)
IP Address Private & Public
Jumlah IP Address sangat terbatas, apalagi jika harus memberikan alamat semua host di
Jaringan Local Area Network (LAN). 
Sehingga perlu dilakukan efisiensi dalam penggunaan IP Address. Konsep  subnetting IP
Address merupakan teknik yang umum digunakan di Jaringan Internet untuk efisiensi alokasi IP
Address dalam sebuah jaringan. 
Selain Konsep Subnetting, cara lain adalah dengan mengalokasikan beberapa IP Address
khusus yang digunakan untuk lingkungan LAN dikenal dengan IP  Private. Sedangkan IP
Address yang dapat dikenal di Internet dikenal dengan IP Public.
IP Private antara lain adalah :
ß  Class A: 10.0.0.0/8
ß  Class B: 172.16.0.0/16 s/d 172.31.0.0/15
ß  Class C: 192.168.0.0/24 s/d 192.168.255.0/24
 
 

Penghitungan Subnetting

Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.128.0.0
/9
255.192.0.0
/10
255.224.0.0
/11
255.240.0.0
/12
255.248.0.0
/13
255.252.0.0
/14
255.254.0.0
/15
255.255.0.0
/16
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30
  
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Host Pertama
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Host Terakhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255
  
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.128.0
/17
255.255.192.0
/18
255.255.224.0
/19
255.255.240.0
/20
255.255.248.0
/21
255.255.252.0
/22
255.255.254.0
/23
255.255.255.0
/24
Subnet Mask
Nilai CIDR
255.255.255.128
/25
255.255.255.192
/26
255.255.255.224
/27
255.255.255.240
/28
255.255.255.248
/29
255.255.255.252
/30
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 - 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0
172.16.64.0
172.16.128.0
172.16.192.0
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.64.1
172.16.128.1
172.16.192.1
Host Terakhir
172.16.63.254
172.16.127.254
172.16.191.254
172.16.255.254
Broadcast
172.16.63.255
172.16.127.255
172.16.191.255
172.16..255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 - 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0
172.16.0.128
172.16.1.0
172.16.255.128
Host Pertama
172.16.0.1
172.16.0.129
172.16.1.1
172.16.255.129
Host Terakhir
172.16.0.126
172.16.0.254
172.16.1.126
172.16.255.254
Broadcast
172.16.0.127
172.16.0.255
172.16.1.127
172.16.255.255

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
10.0.0.0
10.1.0.0
10.254.0.0
10.255.0.0
Host Pertama
10.0.0.1
10.1.0.1
10.254.0.1
10.255.0.1
Host Terakhir
10.0.255.254
10.1.255.254
10.254.255.254
10.255.255.254
Broadcast
10.0.255.255
10.1.255.255
10.254.255.255
10.255.255.255
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x - 2
Konsep Subnetting
Tujuan Subnetting:
ß  Menghemat penggunaan IP Public.
ß  Mengurangi tingkat kongesti (kemacetan) komunikasi data didalam Jaringan.
ß  Mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network.
ß  Memecah Broadcast Domain.
Proses subnetting adalah 
“memindahkan” atau menggeser garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari
suatu IP Address. 
Beberapa bit dari bagian host-ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network-ID.
Network Address pada satu Jaringan Tunggal dipecah menjadi beberapa subnetwork. 
Proses Subnetting dapat membuat sejumlah network tambahan dengan mengurangi jumlah
maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.....

Thursday 4 September 2014

Cara konfigurasi alamat IP di Ubuntu Server

Di tulisan ini akan dijelaskan bagaimana melakukan konfigurasi di Ubuntu server untuk memberikan alamat IP.
Jika anda menggunakan Ubuntu Desktop, bisa mengunjungi artikel dengan judul "Konfigurasi lamat IP di Ubuntu Desktop". Ada dua tipe bagaimana kita dapat mengkonfigurasi alamat IP di Ubuntu Server. Cara pertama adalah secara melakukan konfigurasi secara otomatis dan cara kedua adalah secara manual. Kali ini kita melakukan konfigurasi pengalamatan alamat IP secara manual. Pengalamatan IP secara manual ini memiliki dua sifat yaitu, permanen dan sementara(temporary) dan saya akan membahas keduanya, bagaimana kita melakukan konfigurasi yang sifatnya permanen dan konfigurasi yang sifatnya sementara.

A. Konfigurasi yang bersifat sementara
Kenapa saya bilang sementara? karena konfigurasi ini akan hilang apabila servis yang menanganinya direstart atau sistem operasi tersebut di restart. Berikut langkah-langkahnya:

1. Lihat kartu jaringan yang tersedia yang bisa dikonfigurasi dengan perintah ifconfig seperti yang terlihat pada gambar di bawah:

Dari gambar tersebut dapat kita ketahui bahwa terdapat satu kartu jaringan (eth0) yang bisa kita konfigurasi.
2. Misalnya saja, saya ingin mengkonfigurasi eth0 tersebut dengan alamat IP 192.168.0.1 dengan netmask 255.255.255.0, maka jalankan perintah:
sudo[spasi]ifconfig[spasi]eth0[spasi]192.168.0.1[spasi]netmask[spasi]255.255.255.0[enter]
3. Untuk melihat hasil konfigurasi gunakan perintah ifconfig, apabila muncul seperti tampilan di bawah berarti anda sudah berhasil melakukan konfigurasi alamat IP secara manual yang sifatnya temporari atau sementara.
4. Akan tetapi konfigurasi itu akan hilang apabila anda melakukan restart sistem operasi atau restart aplikasi yang menangani service jaringan di sistem tersebut. Lalu bagaimana agar konfigurasi alamat IP tersebut menjadi permanen? Akan dibahas pada penjelasan di bawah ini.
B. Konfigurasi yang bersifat permanen
Kenapa saya bilang permanen? karena konfigurasi ini tidak akan hilang apabila servis yang menanganinya direstart atau sistem operasi tersebut di restart. 
Berikut langkah-langkahnya:
1. Anda sudah tahu, bahwa sistem memiliki satu buah kartu jaringan (eth0) dari pengecekan sebelumnya. Kemudian pada terminal anda bisa edit file (saya menggunakan editor vim) yang terletak di /etc/network/interfaces dengan perintah:
sudo vim /etc/network/interfaces
jika anda belum familiar menggunakan editor vim, anda bisa membaca artikel saya yang berjudul "Teknik dasar menggunakan editor vim di terminal".
2. Lalu anda bisa tambahkan konfigurasi di bawah pada file tersebut kemudian save:
auto eth0
iface eth0 inet static
        address 192.168.0.1
        netmask 255.255.255.0
        network 192.168.0.0
        broadcast 192.168.0.255
Simpan kemudian silakan restart sistem operasi anda, atau gunakan perintah dibawah untuk restart aplikasi service yang menangani jaringannya